Penyebab dan Cara Mengatasi Daun Cabe Keriting

Daun Cabe Keriting

Masalah keriting daun cabe disebabkan oleh serangan hama atau disebut organisme pengganggu tanaman (OPT) yang bukanlah virus, jamur ataupun bakteri. Ada beberapa jenis hama yang menyebabkan keriting daun ini yaitu hama yang tergolong pada jenis kutu-kutuan, yakni thrips, tungau dan aphids.

Berikut adalah pengenalan tentang ketiga hama penyebab keriting daun cabe beserta cara mengatasinya.

1. Hama Thrips

Hama Thrips


Hama Thrips (thrips tabaci) yang dewasa memiki ukuran tubuh yang sangat kecil dengan panjang sekitar 1,5 mm, mempunyai sayap halus dan berwarna dasar putih kekuningan dengan garis-garis coklat pada bagian perutnya. Secara kasat mata, berwarna coklat kehitaman.

Satu ekor thrips betina dapat hidup selama 1 bulan. Sementara telur yang diletakkan menetas setelah berumur 5 – 10 hari.

Pada musim hujan hama Thrips berlindung di bagian bawah tanaman atau daun tanaman, pada musim panas ketika suhu panas mereka suka berpindah ke tanaman lainnya. Hama ini juga bersifat mudah melompat/terbang ketika diganggu.

Makanan hama ini adalah daun, dengan cara menghisap cairan daun. Bagian yang dihisap akan berubah warna menjadi coklat perak, kemudian daun mengerut/mengeriting dan melengkung ke arah atas.

Cara mengatasi hama Thrips adalah sebagai berikut :
  • Sebaiknya tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabe, tomat, bawah merah, jeruk atau tanaman lainnya yang disukai hama ini.
  • Jauh dari lokasi tanaman cabe lainnya. Jika kondisi tidak memungkinkan, batas kedua lokasi tanaman bisa ditanami jagung sebagai perisai berpindahnya hama.
  • Gunakan mulsa platik hitam perak.
  • Jarak tanam jangan terlalu rapat.
  • Usahakan tidak menanam pada suhu sedang panas.
  • Disarankan untuk memakai insektisida organik untuk menghidari kekebalan atau resistensi hama terhadap pestisida.

2. Hama Tungau

Hama Tungau

Hama Tungau adalah hewan kecil kategori laba-laba (bukan serangga) dengan tungkai delapan. Tungau betina dapat hidup selama 2 sampai 4 minggu, perharinya mampu bertelur sebanyak 20 telur, sehingga dalam sebulan seekor tungau betina bisa menghasilkan satu juta ekor tungau.

Tingkat perkembangbiakkan tungau sangat cepat, apalagi pada musim kemarau, dimana telur tungau dapat menetas dalam waktu 3 hari kemudian menjadi secara seksual setelah berumur 5 hari.

Tungau bisa hidup dan beradaptasi di berbagai habitat seperti lumut, rumput dan tanah. Dalam kasus tanaman cabe, tungau bisa menyerang daun, batang dan buah.

Tungau menyerang daun dengan cara menusuk permukaan dan dan menghisap cairannya. Berakibat pada rusaknya klorofil daun yang berdampak pada terhambatnya proses fotosintesis tanaman.

Daun yang terkena serangan tungau akan muncul bintik kuning di permukaan daun, lama kelamaan melebar dan berubah menjadi coklat dan akhirnya menghitam. Daun menjadi keriting, tebal, kemudian menggulung ke arah bawah seperti sendok terbalik. Bagian bawah permukaan daun berwarna seperti tembaga dan terdapat benang-benang putih halus.

Cara mengatasi hama tungau penyebab keriting daun cabe adalah sebagai berikut :
  • Gunakan insektisida yang mengandung fipronil atau diafenthiuron. Semprotkan pada tanaman yang terserang hama, dengan waktu penyemprotan yang efektif dilakukan pada sore hari.
  •  Daun yang terserang hama dipetik dan dibakar.
  • Tanaman cabe sebaiknya jangan berdekatan dengan tanaman semangka, kacang panjang, dan melon.
  • Menggunakan mulsa platik hitam perak

3. Hama Aphids

Kutu Aphids
Hama Aphid adalah kutu dengan ukuran sangat kecil, dengan panjang sekitar 1/32 – 1/8 inchi.

Aphid biasanya menyerang daun muda dan batang yang lunak dengan cara menghisap cairan daun yang menjadi nutrisi tanaman. Daun yang diserang kemudian menjadi keriting, melengkung ke atas, belang-belang. Bisa saja menjadi layu, kuning dan rontok. Pada akhirnya tanaman gagal berbunga, dan produktivitas hasil panen bisa sangat rendah. Gejala ini hampir sama dengan gejala serangan hama Tungau.

Berikut adalah cara mengatasi dan mengurangi intensitas serangan hama Aphids:

  • Kontrol tanaman secara manual, periksa daun tanaman secara teratur, temukan apakah ada tanda kutu daun. Aphids biasanya suka bergerombol di balik daun, terutama pada daun muda dan pucuk tanaman.
  • Jika serangan belum terlalu banyak, cegah dengan membunuh langsung memakai tangan.
  • Aphid dan semut memiliki hubungan simbiosis mutualisme, hubungan saling menguntungkan, dimana semut dapat melindungi aphid dari pemangsa, sementara semut diuntungkan dengan cairan manis yang dihasilkan/dikeluarkan oleh Aphid. Oleh karena itu sebisanya jangan menanam tanaman di dekat tanaman-tanaman habitat semut seperti melon, rambutan dan lain-lain.
  • Gunakan binatang jenis serangga pemangsa hama Aphids.
  • Jaga kebersihan lahan dari gulma.
  • Gunakan mulsa plastik hitam perak.
  • Tanaman yang terserang hama ini, bisa disemprotkan dengan nutrisi tanaman, untuk menggantikan cairan nutrisi yang telah dicuri/dihisap oleh Aphids.
  • Semprotkan tanaman dengan instektisida organik.

0 Comments


EmoticonEmoticon